liktor habrianto

Halaman

  • Beranda
  • Eramuslim
  • Wahdah
  • Arrisalah
  • voa-islam

Minggu, 21 Oktober 2012

Hepatitis

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar belakang
Hepatitis merupakan peradangan dari sel-sel liver yang meluas/menyebar,hepatitis yang merupakan jenis yang paling dominal. Luka pada organ liver dengan paradangan bisa berkembang setelah pembukaan untuk sejumlah farmokologi dan bahan kimia dari inhasali, ingesti atau pemberian obatsecara parenteral (iv). Toxin dan druginduce hepatitis merupakan hasil dari pembukaan atau terbukanya hepatotoxin, seperti: indusri toxin, alcohol dan pengobatan yang digunakan dalam terapi medic. Hepatitis kemungkinan terjadi sebagai infeksi sekunder selama perjalanan infeksi dengan virus-virus lainnya:
  • Cytomegalovirus
  • Virus Epstein-barr
  • Virus herpes simplex
  • Virus varicella-zoster
Klien biasanya sembuh secara total dari hepatitis, tetapi kemungkinan kemungkinan mempunyai penyakit liver resedu. Meskipun angka kematian penyakit hepatitits relative lama, pada hepatitis akut bisa berakhir denagn kematian.
B.  Tujuan Penulisan
Ø  Untuk mengetahui tentang penyakit hepatitis
Ø  Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi penyakit hepatitis tersebut.

C.  Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan yaitu bagaimana cara kita untuk mengaplikasikan kepada masyarakat tentang penyakit hepati
 
BAB II
TINJAUA PUSTAKA

A.    PENGERTIAN HEPATITIS
Hepatitis adalah peradangan hati karena berbagai sebab. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut", hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis" (Wikipedia, 2010).
Hepatitis adalah Suatu peradangan pada hati yang terjadi karena toksin seperti; kimia atau obat atau agen penyakit infeksi (Asuhan keperawatan pada anak, 2002; 131). Hepatitis adalah keadaan radang/cedera pada hati, sebagai reaksi terhadap virus, obat atau alkohol (Patofisiologi untuk keperawatan, 2000;145).
Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, C, D, E, F dan G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik (hepatitis B,C) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ) (infeksi.com). Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001).
v Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). HAV menular melalui makanan/ minuman yang tercemar kotoran (tinja) dari seseorang yang terinfeksi masuk ke mulut orang lain. Hepatitis A adalah bentuk hepatitis yang akut, berarti tidak menyebabkan infeksi kronis. (Spiritia, 2005).
Hepatitis A adalah golongan penyakit Hepatitis yang ringan dan jarang sekali menyebabkan kematian, Virus hepatitis A (VHA=Virus Hepatitis A) penyebarannya melalui kotoran/tinja penderita yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terkomtaminasi, bukan melalui aktivitas sexual atau melalui darah. Sebagai contoh, ikan atau kerang yang berasal dari kawasan air yang dicemari oleh kotoran manusia penderita.
v Hepatitis B
Hepatitis B merupakan salah satu penyakit menular yang tergolong berbahaya didunia, Penyakit ini disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB) yang menyerang hati dan menyebabkan peradangan hati akut atau menahun. Seperti hal Hepatitis C, kedua penyakit ini dapat menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati. Proses penularan Hepatitis B yaitu melalui pertukaran cairan tubuh atau kontak dengan darah dari orang yang terinfeksi Hepatitis B.
v Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC). Proses penularannya melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik (terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya}. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun.
v Hepatitis D
Pada anak dengan gagal hati akut perlu dipertimbangkan terjadinya infeksi HDV. Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan IgM anti-HDV yang pada ko-infeksi HBV muncul pada minggu ke 2-4, sedangkan pada superinfeksi ditemukan setelah minggu ke-10 (Meida Erimarisya, FKUNPAD RSHS, 2007).
v Hepatitis E
Penularan terjadi melalui rute fekal-oral sehingga banyak ditemukan pada populasi dengan sanitasi dan higiene yang buruk. Penyakit yang ditimbulkan serupa dengan hepatitis A namun cenderung lebih berat dan lebih banyak menyerang kelompok usia 15- 34 tahun (Meida Erimarisya, FKUNPAD RSHS, 2007).

B.     PENYEBAB
  1. Virus

Type A
Type B
Type C
Type D
Type E
Metode transmisi
Fekal-oral melalui orang lain
Parenteral seksual, perinatal
Parenteral jarang seksual, orang ke orang, perinatal
Parenteral perinatal, memerlukan koinfeksi dengan type B

Fekal-oral
Keparah-an
Tak ikterik dan asimto- matik
Parah
Menyebar luas, daSpat berkem-bang sampai kronis
Peningkatan insiden kronis dan gagal hepar akut

Sama dengan D
Sumber virus
Darah, feces, saliva
Darah, saliva, semen, sekresi vagina
Terutama melalui darah
Melalui darah
Darah, feces, saliva

  1. Alkohol
Menyebabkan alkohol hepatitis dan selanjutnya menjadi alkohol sirosis.
  1. Obat-obatan
Menyebabkan toksik untuk hati, sehingga sering disebut hepatitis toksik dan hepatitis akut.
C.     PENULARAN
v        Hepatitis A
Penyakit Hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian penderita menunjukkan beberapa tanda dan gejala terserang penyakit Hepatitis A.
v Hepatitis B
Penularannya tidak semudah virus hepatitis A. Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya terjadi diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika, beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan kanker hati.
Adapun beberapa hal yang menjadi pola penularan antara lain penularan dari ibu ke bayi saat melahirkan, hubungan seksual, transfusi darah, jarum suntik, maupun penggunaan alat kebersihan diri (sikat gigi, handuk) secara bersama-sama. Hepatitis B dapat menyerang siapa saja, akan tetapi umumnya bagi mereka yang berusia produktif akan lebih beresiko terkena penyakit ini.
v Hepatitis C
Menyebabkan  minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk alasan yang masih belum jelas, penderita “penyakit hati alkoholik” seringkali menderita hepatitis C.

D.    TANDA-TANDA GEJALA
v Gejala Hepatitis A
Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam, hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll
v Gejala Hepatitis B
Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.
v Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut "jaundice" (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.

E.     PATOFOSIOLOGI
Pathways
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal.
           Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.
           Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut didalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi. Akibatnya billirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin indirek), maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi bilirubin.
           Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat (abolis). Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat dieksresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan kemih berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.

F.      PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC
1.    Laboratorium
a.    Pemeriksaan pigmen
-      urobilirubin direk
-      bilirubun serum total
-      bilirubin urine
-      urobilinogen urine
-      urobilinogen feses
b.    Pemeriksaan protein
-      protein totel serum
-      albumin serum
-      globulin serum
-      HbsAG
c.    Waktu protombin
-   respon waktu protombin terhadap vitamin K
d.   Pemeriksaan serum transferase dan transaminase
-      AST atau SGOT
-      ALT atau SGPT
-      LDH
-      Amonia serum
2.    Radiologi
-      foto rontgen abdomen
-      pemindahan hati denagn preparat technetium, emas, atau rose bengal yang berlabel radioaktif
-      kolestogram dan kalangiogram
-      arteriografi pembuluh darah seliaka
3.    Pemeriksaan tambahan
-      laparoskopi
-      biopsi hati

G.    KOMPLIKASI
Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopati hepatik. Kerusakan jaringan paremkin hati yang meluas akan menyebabkan sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada alkoholik.

H.  PENANGANAN DAN PENGOBATAN HEPATITIS A,B,C
Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia. Hepatitis diketegorikan dalam beberapa golongan, diantaranya hepetitis A,B,C,D,E,F dan G. Di Indonesia penderita penyakit Hepatitis umumnya cenderung lebih banyak mengalami golongan hepatitis B dan hepatitis C. namun disini kita akan membahas pada fokus artikel penyakit Hepatitis A,B dan C.
Ø  Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A
Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama munculnya yang disebut penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.
Ø  Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B
Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.
a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;
Ø Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati (ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter.
Ø Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.
Ø Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.
          b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;
Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar ß yang akan menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3 kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi, terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian paracetamol.
Ø Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C
Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Tujuan Pengobatan yaitu menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium awalnya

I.     PENCEGAHAN
v Penyakit Hepatitis A
Mencuci tangan dengan teliti, dan suntikan imunisasi dianjurkan bagi seseorang yang berada disekitar penderita.
v Penyakit Hepatitis B
Pemberian vaksin terutama pada orang-orang yang beresiko tinggi terkena virus ini, seperti mereka yang berprilaku sex kurang baik (ganti-ganti pasangan/homosexual), pekerja kesehatan (perawat dan dokter) dan mereka yang berada didaerah rentan banyak kasus Hepatitis B.
v Penyakit Hepatitis C
Pencegahan Hepatitis C belum ada.


BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Hepatitis adalah peradangan hati karena berbagai sebab. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut “hepatitis akut”, hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut “hepatitis kronis”.Hepatitis biasanya terjadi karena virus, terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan. Gejala-gejala hepatitis biasanya yaitu Kelelahan, Demam, nyeri perut,mual,diare, kehilangan nafsu makan, depresi,penyakit kuning (kulit dan putih mata menguning/kekuningan),  nyeri yang terasa menusuk di daerah kanan atas perut,kehilangan Berat badan.Adapun cara penularannya melalui makanan/minuman yang telah tercemar tinja pasien, menggunakan jarum suntik bersama-sama, atau di antara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual),Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan,tranfusi darah, berciuman.
B.  Saran
Dalam hal ini yang perlu kita lakukan untuk mencegah penyakit ini sebaiknya masyarakat lebih menjaga diri dari keterpaparan penyakit ini dan lebih dini untuk memeriksakan diri ke dokter.
Infeksi hepatitis terjadi dengan menyerang salah satu organ paling penting yaitu hati. Untuk mengurangi keterpaparan infeksi hepatitis dapat dilakukan usaha-usaha pengobatan sebagai berikut :
·       Memeriksakan diri ke dokter
·       Pemberian obat secara rutin
·       Pemberian vaksin
·       Menjalankan pola hidup sehat
·       Hindari aktifitas berat
Mudah-mudahan dengan saran yang kami berikan dapat membantu dalam pengurangan jumlah penderita hepatitis di kalangan masyarakat terutama di Indonesia
Sebagai bahan acuan untuk kita semua dalam menangani penyakit hepatitis tersebut. Selain itu mari satukan tekad “lebih baik mencegah daripada mengobati”.






                                                  






DAFTAR PUSTAKA

Carpenito Lynda Jual, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, EGC, Jakarta.
Gallo, Hudak, 1995, Keperawatan Kritis, EGC, Jakarta.
Hadim Sujono, 1999, Gastroenterologi, Alumni Bandung.
Moectyi, Sjahmien, 1997, Pengaturan Makanan dan Diit untuk Pertumbuhan Penyakit, Gramedia Pustaka Utama Jakarta.
Price, Sylvia Anderson, Wilson, Lorraine Mc Carty, 1995, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, EGC, Jakarta.
Smeltzer, suzanna C, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner dan Suddart. Alih bahasa Agung Waluyo, Edisi 8, jakarta, EGC, 2001.
Susan, Martyn Tucker et al, Standar Perawatan Pasien, jakarta, EGC, 1998.
Reeves, Charlene, et al,Keperawatan Medikal Bedah, Alih bahasa Joko Setiyono, Edisi I, jakarta, Salemba Medika.
Sjaifoellah Noer,H.M, 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid I, edisi ketiga, Balai Penerbit FKUI, jakarta.
Diposting oleh MUJAHID ALOR di 02.26
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Entri Populer

  • ASKEP KECEMASAN
    A.    Pengertian Kecemasan atau anxiety adalah suatu sinyal yang menyadarkan; ia memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memu...
  • BAHAYA GHAZWUL FIKRI
              “Beberapa kelompok manusia akan memperebutkan kalian seperti halnya orang-orang rakus yang memperebutkan hidangan.” Empat b...
  • Tidak Manunda Dalam Melaksanakan Hak Orang Lain
                Dalam kehidupan masyarakat muslim ditemui pola hubungan antar warganya bervariasi. Dari sini ajaran Islam terdapat tuntut...
  • ANATOMI MUSKULOSKELETAL
    Dr. Suparyanto, M.Kes ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL TULANG (OSSEOUS) Tulang tersusun atas sel, serat dan matriks Jenis sel tulang ...
  • 17 ALASAN MENJADI PENGIKUT YESUS YANG SETIA
    KAJIAN KRISTOLOGI ISLAM LINTAS KITAB SUCI 17 ALASAN MENJADI PENGIKUT YESUS YANG SETIA HARUS BER”ISLAM” TINJAUAN AL QUR-AN DAN INJIL ...

Feedjit

Mengenai Saya

Foto saya
MUJAHID ALOR
Memantapkan Peran Dakwah Islamiyah dan Tarbiyah
Lihat profil lengkapku

Total Tayangan Halaman

Radio Online Wahdah


popup
Script Suara Wahdah
eramuslim online streaming

jejak pengunjung

Arsip Blog

  • ▼  2012 (54)
    • ►  November (1)
    • ▼  Oktober (11)
      • ASKEP KECEMASAN
      • DIARE
      • Hepatitis
      • KEPUTIHAN
      • Apakah Konsep Ketuhan Yesus merupakan penyelesaia...
      • Tentang Trinitas (Bagian 6 dari 7 tulisan -...
      • Paus " sang Koruptor ajaran Kristen (Bagian 5...
      • Yesus Diberkahi oleh /dengan Roh Kudus. (Ba...
      • The "God Incarnate" concept Konsep Reinkarna...
      • THE CREED OF NICAEA - Piagam Nicaea (Bagian 2...
      • Siapakah Yesus ? Siapakah orang Kristen itu...
    • ►  September (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (28)
    • ►  April (7)
Tema Jendela Gambar. Gambar tema oleh epicurean. Diberdayakan oleh Blogger.