Dr. Suparyanto, M.Kes
ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL
TULANG (OSSEOUS)
Tulang tersusun atas sel, serat dan matriks
Jenis sel tulang
ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL
TULANG (OSSEOUS)
Tulang tersusun atas sel, serat dan matriks
Jenis sel tulang
- Osteoblast: membentuk sel baru
- Osteosit: sel matang
- Osteoklas: menghancurkan tulang
Jenis jaringan tulang
- Tulang kompak: padat
- Tulang cancellus: berspon/trabekular
- Struktur tulang kompak terdiri sistem Haverst terdiri:
- Kanal Haverst: mengandung pembuluh darah, saraf dan limfe
- Lamella: lempeng tulang (sirkular) yang mengelilingi kanal Haverst
- Lakuna: ruang diantara lamella mengandung osteosit dan saluran limfe
- Kanalikuli: saluran kecil penghubung lakuna dan kanal sentral
Osteologi
- Ilmu yang mempelajari tentang tulang (osteum)
- Tulang kanselus
- Tulang kompak
- Periosteum
- Diafisis
- Epifisis
Os cranium
- Os frontalis
- Os nasalis
- Os zigomaticum
- Os maksilaris
- Os mandibularis
- Sutura
- Os Frontalis
- Os Parietalis
- Os Oksipitalis
- Os Temporalis
- Os Zigomatikum
- Os Maksilaris
- Os Mandibularis
Columna Vertebralis
- Vertebrae cervicalis: 7
- Vertebrae thorakalis: 12
- Vertebrae lumbalis: 5
- Vertebrae Sacralis: 5
- Vertebrae Cocygis: 4
Apertura Thoraxis
- Os Sternum
- Manubrium sterni
- Corpus sterni
- Procesus xiphoideus
Os Costae
- Costae verae: asli
- Costae spurae: palsu
- Costae fluitantes: melayang
Ossa Membri Superior
- Os Scapula
- Os Clavicula
- Os Humerus
- Os Radius
- Os Ulna
- Ossa Carpalia
- Ossa Metacarpalia
- Ossa digitorum (phalanges)
Ossa Membri Inferior
- Os Coxae
- Os Ilium
- Os Ischium
- Os Pubis
- Os Femur
- Os Tibia
- Os Fibula
- Os Patella
- Ossa Tarsus
- Ossa Metatarsus
- Ossa digitorum (phalanges)
Regio Capitis
- Regio Frontalis
- Regio Parietalis
- Regio Ocipitalis
- Regio Facialis
- Regio Orbitalis
- Regio Nasalis
- Regio Oralis
- Regio Bucalis
- Regio Mentalis
Regio Thorax
- Regio Cervicalis
- Regio Pectoralis
- Regio Mamaria
- Regio Axilaris
Regio Abdominalis
- Regio Hypochondrium
- Regio Epigastrium
- Regio Lumbalis
- Regio Umbilicalis
- Regio Inguinalis
- Regio Hypogastrium
Regio Dorsalis
- Regio Dorsalis
- Regio Sacralis
- Regio Vertebralis
- Regio Perinealis
- Regio Analis
- Regio Urogenetalis
Regiones membri Superior
- Regio Deltoid
- Regio Brachialis
- Fossa Cubitalis
- Regio Antebracialis
- Regio Carpalis
- Regio Manus
Regio Digitus Manus
- Digitus Primus/Pollex
- Digitus Skundus/Indek
- Digitus Tertius/Medius
- Digitus Quartus
- Digitus Quintus
Regiones Membri Inferior
- Regio Glutalis
- Regio Coxalis
- Regio Femuralis
- Regio Genus
- Fossa Poplitea
- Regio Cruralis
- Regio Tarsus
- Regio Pes
Regio Digitus pedis
- Digitus Primus/Hallux
- Digitus Skundus
- Digitus Tertius/Medius
- Digitus Quartus
- Digitus Quintus
ARTIKULATIO
- Artikulatio fibrosa
- Artikulatio kartilaginosa
- Artikulatio sinovial
Macam Sendi
- Sendi Bidang: permukaan sendi datar atau hampir datar → artikulatio akromioklavikular
- Sendi Hinge: sendi yg menghasilkan gerakan fleksi dan ekstensi → artikulatio cubiti
- Sendi Plana: permukaan sendi bentuk plana → artikulatio karpometakarpalis
- Sendi Bola dan soket: kapaut salah satu tulang masuk kedalam mangkuk tulang lainya → artikulatio coxae
- Sendi Kondiloid: sendi yang memungkinkan gerakan lateral → artikulatio temporomandibulare
- Sendi Pivot: sendi yg memungkinkan gerakan rotasi → artikulatio radius ulnaris
REFERENSI
- Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
- Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC
- Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia
- Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company Gienview
- Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey
- Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC
- Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia
- Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia
- Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta
- Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta
- Lutjen, et all, 2001, Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia, edisi 2, EGC, Jakarta
Diposkan oleh dr. Suparyanto, M.Kes
Dr. Suparyanto, M.Kes
LETAK JANTUNG
LETAK JANTUNG
- Berbentuk segitiga dengan:
- Basis : menghubungkan dua titik diantara, costae ke-3 kanan (2 cm dari tepi sternum) dan costae ke-2 kiri (1 cm dari tepi sternum)
- Apex : ruang antar costae 5 kiri (4 cm dari garis medial)
- Dengan menarik garis antara 2 tanda itu (basis dan apex) kedudukan jantung dapat ditunjukkan
BENTUK JANTUNG
- Bentuk : kerucut berongga, dengan basis diatas, apex dibawah
- Ukuran : sebesar kepalan tangan kita
- Letak : didalam rongga dada diantara kedua paru dibelakang sternum
LAPISAN JANTUNG
- Perikardium: lapisan pembungkus jantung, ada dua macam
- Perikardium Viseralis: pembungkus jantung yang melekat pada jaringan jantung
- Perikardium Parietalis: pembungkus jantung yang terletak disebelah luar perikardium parietalis
- Cavum Pericardial: rongga antara perikardium visceralis dan perikardium parietalis
- Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan:
- Epikardium: lapissan jantung paling luar
- Miokardium: lapisan jantung bagian tengah, yang terdiri dari otot jantung
- Endokardium: lapisan sebelah dalam, yang melapisi rongga jantung
RUANG JANTUNG
- Jantung dibagi menjadi 4 ruangan:
- Atrium dextra: serambi kanan
- Atrium sinistra: serambi kiri
- Septum intratrial: jaringan pemisah antara atrium dextra dan atrium sinistra
- Ventrikel dextra: bilik kanan
- Ventrikel sinistra; bilik kiri
- Septum interventrikular jaringan pemisah antara ventrikel dextra dan ventrikel sinistra
PEMBULUH DARAH JANTUNG
- Aorta: pembuluh darah yang keluar dari ventrikel sinistra, membawa darah bersih ke seluruh tubuh
- Arteri pulmonalis: pembuluh darah yang keluar dari ventrikel dextra, membawa darah kotor ke paru-paru
- Vena cava superior: pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas jantung menuju atrium kanan
- Vena cava inferior pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah jantung menuju atrium dextra
- Vena pulmonalis: pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju atrium sinistra
- Arteri coronaria dextra: arteri yang keluar dari aorta, mensuplay darah untuk jantung kanan
- Arteri coronaria sinistra: arteri yang keluar dari aorta, mensuplay darah untuk jantung kiri
KATUB JANTUNG
- Valvula trikuspid: katub tiga lembar, yang memisahkan antara atrium kanan dan ventrikel kanaan
- Valvula bikuspid (mitral): katub dua lembar, yang memisahkan aantara atrium kiri dan ventrikel kiri
- Valvula aorta: katub yang memisahkan antara ventrikel kiri dan aorta
- Katup pulmunal: katub yang memisahkan antara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis
- Chorda tendinae: jeringan (ligamen) yang melekat pada lembar katub jantung yang berbentuk seperti jari
- Musculus papilaris: tonjolan otot (pangkal dari chorda tendinae)
SIRKULASI PULMONAR
- Truncus pulmonar: arteri yang keluar dari ventrikel kanan, kemudian bercabang jadi dua
- Arteri pulmonalis dextra: cabang dari truncus pulmonar yang menuju paru sebelah kanan
- Arteri pulmonalis sinistra: cabang dari truncus pulmonar yang menuju paru sebelah kiri
- Vena pulmonalis dextra: vena dari paru kanan menuju ke atrium kiri
- Vena pulmonalis sinistra: vena dari paru kiri menuju ke atrium kiri
AORTA
- Aorta ascenden: aorta yang berjalan lupus keatas (dari ventrikel kiri)
- A. Coronaria sinistra: cabang dari aorta ascenden, mengairi darah ke jantung kiri
- A. Coronaria dextra: cabang dari aorta ascenden, mengairi darah ke jantung kanan
- Arcus Aorta: bagian dari aorta yang melengkung (diatas aorta ascenden), keluar tiga cabang:
- A. Brakiosefalika
- A. Karotis comunis sinistra
- A. Subklavia sinistra
AORTA TORAKSIKA
- A. Pericardial: menuju perikardium
- A. Bronkial: menuju bronkus
- A. Esofagial: menuju esofagus
- A. Intercostalis: menuju ruang antar costa
- A. Frenika
AORTA ABDOMINALIS
- A. Seliaka: bercabang tiga:
- (1) A. Gastrika sinistra: menuju lambung
- (2) A. Splenika: menuju limpa
- (3) A. Hepatika komunis: menuju hati
- A. Mesenterika superior: menuju mesenterium usus
- A. Suprarenalis: menuju glandula suprarenal
- A. Renalis: menuju ginjal
- A. Testikularis: menuju testis
- A. Mesenterica inferior: menuju mesenterium usus
- A. Lumbalis: menuju area pinggang
- A. Sacralis: menuju area sacrum
ARTERI ILIACA KOMUNIS DEXTRA DAN SINISTRA
- A. Iliaca interna → A. Pudenda interna: menuju alat kelamin
- A. Iliaca eksterna → A. Femoralis: menuju paha
- A. Poplitea: menuju belakang lutut
- A. Tibialis posterior et anterior: menuju tungkai bawah
VENA KEPALA, OTAK, LEHER
- V. Jugularis eksterna
- V. jugularis interna
- V. Aksilaris: dari ketiak
- V. Brakialis: dari lengan atas
- V. Radialis: dari lengan bawah searah ibu jari
- V. Ulnaris: dari lengan bawah searah kelingking
- V. Sefalika
- V. Basilika
- V. Medial kubiti
VENA THORAX
- V. Brakiosefalika
- V. Azigos
- V. Hemiazigos
VENA ABDOMEN ET PELVIS
- V. Cava Inferior
- Sistem Portal hepatik, terdiri:
- V. Splenikus
- V. Mesenterica superior
- V. Porta hepatik
VENA EKSTREMITAS INFERIOR
- V. Iliaca eksterna
- V. femoralis
- V. Poplitea
- V. Tibialis posterior et anterior
- V. Peronea
- V. Superfisialis
- V. Sefanus
REFERENSI
- Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
- Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC
- Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia
- Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company Gienview
- Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey
- Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC
- Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia
- Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia
- Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta
- Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta
Diposkan oleh dr. Suparyanto, M.Kes
Dr. Suparyanto, M.Kes
DENTES
- Dentes permanen: gigi sulung, jumlahnya 32 buah
- Dentes decidua: gigi susu, jumlahnya 20 buah, tidak ada gigi geraham besar (molar)
- Dentes insicivus: gigi seri, jumlah 8 buah, nomor 1 dan 2
- Dentes caninus: gigi taring, jumlah 4 buah, nomor 3
- Dentes premolar: gigi geraham kecil, jumlah 8 buah, nomor 4 dan 5
- Dentes molar: gigi geraham besar, jumlah 12 buah, nomor 6, 7 dan 8
ANATOMI DENTES
- Corona dentes: mahkota gigi, bagian gigi yang kelihatan berwarna putih
- Colum dentes: leher gigi
- Radix dentes: akar gigi, tertanam dalam gingiva
- Pulpa dentes: ruangan dalam gigi
- Dentin: lapisan gigi
- Enamel: lapisan gigi pada corona dentis yang berwarna putih
- Semen: perekat antara dentin dan ginngiva
- Ginggiva: gusi
LINGUA
- Permukaan lidah kasar, karena ada tonjolan-tonjolan yang disebut: papilla lingualis, tempat reseptor gustatorius (reseptor pengecapan)
- Papilla lingualis: tonjolan pada permukaan lidah, diberi nama berdasarkan bentuknya:
Papilla lingualis
cirvumvalata: berbentuk bulat seperti sirkuit
Papilla lingualis
fungiformis: berbentuk seperti jamur
Papilla lingualis
filiformis: mempunyai fili
Papilla lingualis
lentiformis: bentuk kecil
- Tonsilla lingualis: amandel lidah (terletak bagian belakang)
Letak area kecap pada lidah:
- Reseptor manis terletak di bagian anterior
- Reseptor asin terletak di bagian anterior dan anterior lateral
- Reseptor asam terletak di bagian lateral posterior
- Reseptor pahit terletak di bagian posterior
GLANDULA SALIVATORIUS
- Glandula Parotis, hasilnya cairan serus (encer)
- Glandula submandibularis hasilnya campuran antara mucus dan serus, tetapi dominan serus
- Glandula sublingualis hasilnya campuran antara mucus dan serus, tetapi dominan mucus (kental)
HEPAR
- Terdiri 2 lobus, dextra dan sinistra, dextra lebih besar
- Sinusoid hepar: ruangan yang dibentuk oleh deretan sel hepar (hepatosid), sebagai tempat mengalirnya darah untuk dilakukan detoksifikasi
- Darah masuk sinusoid hepar lewat vena porta dan arteri hepatica, kemudian masuk sinusoid hepar, darah yang telah diproses masuk vena centralis, sedangkan racun dialirkan ke empedu lewat ductus hepaticus dextra dan sinistra
PANKREAS
- Sel pancreas dibedakan menjadi dua:
- Asinus, berbentuk bulat, merupakan kelenjar eksokrin yang menghasilkan enzim pencernakan yang biasa disebut getah pankreas
- Pulau Langerhans, letaknya ditengah, bentuknya seperti pulau-pulau, merupakan kelenjar endokrin yang menghasilkan hormone glukagon, insulin dan stomatin
SALURAN HEPAR, EMPEDU DAN PANKREAS
- Ductus hepaticus dextra: dari hati kanan
- Ductus hepaticus sinistra: dari hati kiri
- Ductus hepaticus communis: gabungan ductus hepaticus dextra dan sinistra
- Ductus cysticus: saluran empedu
- Vesica biliaris/felea : kandung empedu
- Ductus choleduchus : gabungan ductus cysticus dan ductus hepaticus communis
- Ductus pancreaticus : saluran pancreas (ada dua major dan minor)
- Ampula vateri: ruang pertemuan antara ductus choleducus dan ductus pankreaticus
- Papilla vateri : tonjolan ampula vateri kedalam duodenum, sebagai muara masukanya getah pancreas dan getah empedu kedalam duodenum
REFERENSI
- Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
- Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC
- Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia
- Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company Gienview
- Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey
- Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC
- Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia
- Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia
- Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta
- Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta
Diposkan
oleh dr. Suparyanto, M.Kes
Dr. Suparyanto, M.Kes
SISTEMA DIGESTIVUS
- Cavum oris (rongga mulut)
- Farink (tekak)
- Oesofagus (kerongkongan)
- Gaster (lambung)
- Intestinum tinue (usus halus)
- Intestinum crasum (usus besar)
- Anus
ORIS
- Philtrum: cekungan yang terletak di tengah di bibir atas
- Labium superior: bibir atas
- Labium inferior: bibir bawah
- Rima oris: garis yang terbentuk pada tautan bibir atas dan bibir bawah
CAVUM ORIS
- Palatum durum (langit-langit keras, terbuat dari tulang)
- Palatum molle (langit-langit lunak, terbuat dari membran)
- Uvula (Jawa: intil-intil)
- Arcus palatofaringius anterior: lengkung yang membatasi antara palatum dan farink, bagian depan
- Arcus palatofaringius posterior: lengkung yang membatasi antara palatum dan farink, bagian belakang
- Tonsila palatine (amandel)
- Lingua (lidah)
- Dents (gigi)
DENTS
- Dents dibagi menjadi empat kuadran: superior dextra, superior sinistra, inferior dextra dan inferior sinistra
- Dents diberi nomor mulai dari depan ke belakang, nomor 1 s/d 8
- Dents permanent: gigi sulung, jumlahnya 32 buah
- Dents deciduas: gigi susu, jumlahnya 20 buah (tidak ada geraham besar-molar)
- Dents insicivus: gigi seri, nomor 1 dan 2
- Dents caninus: gigi taring, nomor 3
- Dents premolar: gigi geraham kecil, nomor 4, 5 dan 6
- Dents molar: gigi geraham besar, nomor 7 dan 8
GLANDULA SALIVATORIUS
- Glandula salivatorius: kelenjar ludah, terdiri 3 kelenjar
- Glandula parotis: paling besar, terletak di bagian depan bawah telinga, jika infeksi menimbulkan penyakit parotitis (gondongen)
- Glandula sublingualis: terletak di bawah lidah
- Glandula submandibularis: terletak di bawah tulang rahang bawah (os mandibula)
LINGUA
- Permukaan lidah kasar karena ada tonjolan-tonjolan yang tersebar di permukaan lidah, tonjolan ini merupakan tempat receptor gustatorius, tonjolan ini disebut: papilla lingualis, diberi nama berdasarkan bertuknya:
- Papilla lingualis sircumvalata: berbentuk bundar seperti sircuit
- Papilla lingualis fungiformis: berbentuk seperti jamur
- Papilla lingualis filiformis: mempunyai fili
- Tonsila lingualis: tonsil duduk
OESOFAGUS
- Merupakan saluran yang menghubungkan farink dan gaster
- Terdapat 3 tempat penyempitan di oesofagus
- Atas: selalu menutup, karena ada sfinkter oesofagus superior
- Tengah: pada percabangan bronkus
- Bawah: selalu menutup, karena ada sfinkter oesofagus inferior
GASTER
- Lambung merupakan tempat penyimpanan makanan, bagian dari lambung:
- Kardia: tempat pertemuan antara gaster dan esofagus
- Fundus: bagian dari lambung yang berbentuk seperti kubah (bagian atas)
- Corpus: badan lambung
- Pilorus: bagian ujung (ekor) lambung
- Kurvatura major: lengkung lambung yang panjang
- Kurvatura minor: lengkung lambung yang pendek
- Antrum piloricum: ruangan dalam pilorus
- Pada kardia terdapat sfinkter oesofagus inferior berfungsi mencegah refluk makanan ke oesofagus
- Pada antrum pilorikum terdapat Sfinkter pilorikum yang berfungsi mengatur makanan ke duodenum (satu porsi akan habis selama 6 jam)
- Plika gastrika merupakan lapisan mucosa bagian dalam lambung yang berfungsi sebagai kelenjar yang menghasilkan getah lambung
PLIKA GASTRIKA
- Plika gastrika merupakan lipatan mukosa pada ruang dalam gaster yang berfungsi sebagai kelenjar dan menghasilakan getah lambung
- Lapisan Lambung: terdiri 3 lapisan
1. Tunica mucosa
2. Tunica submucosa
3. Tunica muscularis (otot)
- M. sircularis (internal) berfungsi untuk gerak menyempit
- M. longitudinal (eksternal) berfungsi untuk gerak memendek
INTESTINUM TINUE
- Usus halus dibagi 3 bagian
1. Duodenum
2. Jejunum
3. Ilium
- Secara anatomis ketiganya sama, bedanya hanya ada pada besarnya lumen, makin kebawah makin besar, dan setiap tambah besar diberi nama berbeda, secara fisiologis ketiganya mempunyai fungsi yang sama
SALURAN EMPEDU DAN PANKREAS
- Empedu Dan pancreas menghasilkan getah yang dialirkan kedalam duodenum, salurannya adalah sbb:
1. Ductus hepaticus sinistra (saluran hati kiri)
2. Ductus hepaticus dextra (saluran hati kanan)
3. Ductus hepaticus communis (saluran gabungan antara ductus
hepaticus dextra dan sinistra)
4. Ductus sisticus (saluran empedu)
5. Ductus choleducus (saluran gabungan antara ductus
sisticus dan ductus hepaticus communis)
6. Vesica biliaris/felea (kandung empedu)
7. Ductus pancreaticus (saluran pancreas)
8. Ampula vateri (pertemuan antara ductus choleducus dan
ductus pankreaticus)
9. Papilla vateri (tonjolan ampula Vateri, tempat bermuaranya getah
empedu dan pancreas kedalam duodenum
- Duodenum (usus dua belas jari)
INTESTINUM CRASUM
- Intestinum crasum atau colon hádala usus besar, permukaannya bergelombang yang disebut Haustra, bagian dari usus besar hádala:
1. Caecum: bagian colon yang terletak dibawah ileum, didalam
cecum terdapat appendix vermicularis (usus buntu)
2. Colon ascenden: bagian colon yang naik keatas, diatas
ileum
3. Colon transversum: bagian colon yang berjalan mendatar
4. Colon descenden: bagian colon yang berjalan menurun,
terletak disebelah kiri
5. Colon sigmoid: bagian colon yang berbelok, membentuk huruf s
(sigmoid)
6. Rectum; bagian terakhir dari colon yang terletak pada ujung coclon
sebelum anus
7. Anus: merupakan pintu keluar dari colon
- Permukaan colon yang menggembung disebut haustra, serta ada bentukan seperti cacing pada permukaan colon yang disebut: taenia coli, ini merupakan kumpulan otot colon longitudinal (tidak semua permukaan colon ada otot tsb, hanya ada di tiga tempat)
- Sepanjang taenia coli terdapat tonjolan jaringan yang disebut: appendix epiploika
- Tempat pertemuan antara ileum dan colon, terdapat sfinkter yang disebut: sfinkter ileosecal, yang berfungsi mencegah refluk sisa makanan yang sudah masuk colon kembali ke ileum
ANUS
- Anus merupakan pintu keluar dari colon, anus selalu tertutup karena dijaga oleh dua sfinkter, yaitu:
1. Sfinkter ani internum, yang terletak sebelah dalam,
sifatnya involunter (tidak sadar, artinya diluar kendali otak) dan membuka
secara reflek, jika ada feses masuk rectum, terjadi reflek defekasi
2. Sfinkter ani eksternum, yang terletak disebelah luar
sfinkter ani internum, sifatnya volunter (sadar, artinya gerakannya atas
perintah otak)
REFERENSI
- Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
- Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC
- Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia
- Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company Gienview
- Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey
- Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC
- Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia
- Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia
- Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta
- Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta
Diposkan oleh dr. Suparyanto, M.Kes
Dr. Suparyanto, M.Kes
SISTEM SARAF
- Sistem Saraf Pusat (SSP) terdiri cerebrum dan medulla spinalis
- Sistem Saraf Tepi (SST) terdiri nervi cranialis & nervi spinalis
- Sistem Saraf Otonom (SSO) terdiri nervi simpatis & nervi parasimpatis
ANATOMI CEREBRUM
- Otak besar (cerebrum)
- Otak kecil (cerebellum)
- Batang otak (truncus enchepali), terdiri mesencephalon, pons, medulla oblongata
LOBUS CEREBRUM
- Lobus frontalis (depan)
- Lobus parietalis (atas)
- Lobus temporalis (samping)
- Lobus oksipitalis (belakang)
PERMUKAAN CEREBRUM
- Sulkus sentralis (tengah)
- Sulkus lateralis (samping)
- Girus prasentralis (area motorik)
- Girus pascasentralis (area sensorik)
VENTRIKULI CEREBRI: rongga yang terdapat
didalam otak
- 2 Ventriculus lateralis
- 1 Ventriculus tertius
- 1 Ventriculus quartus
- Plexus choroidalis: tempat produksi cairan cerebro spinalis
- Ventrikel berisi CSS (cairan serebro spinalis)
MEDULLA SPINALIS
- Radix ventralis: cabang saraf yang keluar dari medulla spinalis bagian depan
- Radix dorsalis: cabang saraf yang keluar dari medulla spinalis bagianbelakang
- Ganglion radix posterior: bagian dari radix posterior yang membesar (tempat badan sel)
- Cornu anterior: bagian dalam dari medulla spinalis yang berwarna abu-abu dan berbentuk seperti tanduk di bagian depan
- Cornu posterior: bagian dalam dari medulla spinalis yang berwarna abu-abu dan berbentuk seperti tanduk di bagianbelakang
- Duramater: lapisan terluar
- Arachnoid mater: lapisan tengah
- Piamater: lapisan dalam
- Filum terminale: ujung daripada medulla spinalis yang berbentuk lancip seperti jarum
- Cauda equine: kumpulan nervi spinalis yang berbentuk seperti ekor kuda, pada bagian akhir medulla spinalis
JARAS MOTORIK
- Jaras mulai dari cortex motorik cerebri sampai efektor (otot, kelenjar)
- Jaras menyilang di medulla oblongata
- Dibagi dua:
- UMN (upper motor neuron) jaras mulai cortex motorik cerebri sampai cornu anterior medulla spinalis
- LMN lower motor neuron) jaras mulai cornu anterior medulla spinalis sampai efektor
JARAS SENSORIS
- Jaras mulai dari reseptor sampai cortex sensoris cerebri berfungsi membawa impuls dari reseptor ke SSP
- Badan sel saraf sensoris ada di Ganglion radik posterior dekat medulla spinalis
- Kerusakan pada jaras sensoris menyebabkan anesthesia
MENINGES (pembungkus otak)
- Duramater: lapisan luar
- Arachnoidmater: lapisan tengah
- Piamater: lapisan dalam
NERVI CRANIALIS
- N. Olfaktorius(1)
- N. Opticus(2)
- N. Okulomotorius (3)
- N. Trochlearis(4)
- N. Trigeminus(5)
- N. Abdusen(6)
- N. Fasialis(7)
- N. Vestibulo-cochlearis(8)
- N. Glosofaringius(9)
- N. Vagus(10)
- N. Aksesorius(11)
- N. Hipoglosus(12)
NERVI SPINALIS
- N. Cervicalis = 8
- N. Thoracalis = 12
- N. Lumbalis = 5
- N. Sakralis = 5
- N. coxcigeus = 1
SISTEM SARAF OTONOM
- Saraf Simpatis: terdiri T1 s/d T12 ditambah L1 dan L2
- Saraf Parasimpatis: terdiri Saraf cranialis: 3, 7, 9, 10/11 ditambah Saraf spinalis: S 2, 3, 4
SARAF SIMPATIS
- SSO yg berasal dari saraf spinal T1 – L2
- Saraf simpatis memulai reaksi “melawan/kabur”
- S.simpatis bersinap di trunkus simpatis
- Serabut preganglionik
- Serabut postganglionik
SARAF PARASIMPATIS
- SSO yg berasal dari s.cranial 3,7,9,10/11 dan s.spinal S 2,3,4
- Saraf parasimpatis mengendalikan tubuh dlm keadaan yg lebih santai
- S.parasimpatis bersinap di viscera (ganglion mikroskopis)
- N.3 mengurus m. konstriktor pupil dan m.siliaris, sinap ganglion siliaris
- N.7 mengurus glandula.submandibularis dan glandula.sublingualis, sinap ganglion.submandibularis
- N.7 mengurus glandula. lakrimalis, sinap ganglion.sfenopalatina
- N.9 mengurus glandula.parotis, sinap di ganglion.otikum
- N.10/11 mengurus viscera thorax, abdomen dan colon (kecuali: colon.descenden, sigmoid, rectum, dan anus)
REFERENSI
- Anderson, 1999, Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia, Jones and barret Publisher Boston, Edisi Bahasa Indonesia, Jakarta, EGC
- Verralis, Sylvia, 1997, Anatomi dan Fisiologi Terapan dalam Kebidanan, Jakarta, EGC
- Pearce, 1999, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta, Gramedia
- Landan, 1980, Essential Human Anatomy and Physiology, Scott Foresman and Company Gienview
- Martini, 2001, Fundamentals of Anatomy and Physiology, Prentice Hall, New Jersey
- Gibson, 1995, Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat, Jakarta, EGC
- Ganong, 1995, Review of Medical Physiology, Philadelphia
- Guyton, 1995, Tex Book of Medical Physiology, Philadelphia
- Watson, R., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat, edisi 10, EGC, Jakarta
- Kahle, W., et all, 1991, Atlas dan Buku Teks Anatomi Manusia, EGC, Jakarta
- Lutjen, et all, 2001, Atlas foto anatomi: struktur dan fungsi tubuh manusia, edisi 2, EGC, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar