Do’a adalah permohonan manusia kepada
Allah SWT, tentang hal yang tidak mampu dilaksanakan tanpa bantuan Allah
SWT.
Dalam memecahkan masalah-masalah
kehidupan ini, Allah SWT menganjurkan untuk bekerja dan
berdo’a.
Firman
Allah SWT.
“Tuhan kamu telah berkata: Berdo’alah
kepadaKu niscaya akan Kukabulkan bagimu.” (QS.
Al-Mu’min:60)
“Berdo’alah kamu kepada Tuhan kamu dengan merendah dan rasa takut,
sungguh Tuhan tidak suka pada orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’rof:55)
“Jika seorang hambaKu bertanya tentang diriKu, maka katakanlah bahwa Aku
dekat, menerima do’a orang yang berdo’a.” (QS. Al-Baqarah:186)
“Katakanlah: Terangkanlah padaku jika datang siksaan Allah kepadamu atau
datang kepadamu hari kiamat, apakah kamu menyeru (Tuhan) selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar !” (QS. Al-An’am:40)
“Apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya siapa yang kamu seru
kecuali Dia. Akan tetapi ketika Dian telah menyelamatkan kamu ke daratan, kamu
(justru) berpaling. Memang, manusia selalu tidak berterima kasih.” (QS.
Al-Isro’:67)
“Hai Tuhan yang menerima do’a orang yang sangat menderita jika berdo’a
kepadanya dan menghindarkan segala bahaya.” (QS. An-Naml:62)
Sabda
Rosulullah SAW
“Tidak berguna kehati-hatian terhadap orang-orang yang telah ditakdirkan,
akan tetapi do’a itu berguna terhadap
apa yang telah diturunkan dan terhadap apa yang belum diturunkan. Oleh karena
itu hendaklah kalian berdo’a.” (H.R. Thabrani)
“Annu’man bin Basyir r.a. berkata: Bersabda Nabi SAW: Do’a itu ibadat”
(HR. Abu Dawud, At-Tarmidzi)
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rosulullah SAW
bersabda: Barangsiapa tidak berdo’a kepada Allah SWT, maka Allah murka
kepadanya” (HR. Ahmad dan Hakim)
“‘Aisyah r.a. berkata: Adalah Rosulullah SAW gemar sekali pada do’a yang
singkat, tetapi meliputi semua maksud dalam berdo’a dan meninggalkan selain itu.
(HR. Abu Dawud)
“Jabir r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda: jangan suka berdo’a yang
tidak baik terhadap dirimu sendiri atau anak-anakmu atau harta milikmu, jangan
sampai kamu bertepatan pada saat dimana Allah menerima do’a, maka dimustajabkan
do’a itu bagi kamu.” (HR. Muslim)
“Abu Hurairah berkata: Rasulullah
SAW bersabda: selalu diterima do’a salah satu dari kam selama tidak keburu,
hingga berkata: Saya telah berdo’a tetapi tidak diterima.” (HR. Buchari dan
Muslim)
2.
Fadhilah Do’a
a. Sebagai alat
komunikasi dengan Allah SWT
Intisari iman kepada Allah swt dapat
dinyatakan manusia melalui do’a. Karena kasih sayangNya, Allah telah memberikan
petunjuk bagi hambaNya yang beriman untuk berkomunikasi dan berkonsultasi dengan
hambaNya. Dia memberikan kesempatan untuk memohon perlindungan, bimbingan dan
pengajaran ke arah keselamatan, kebahagiaan dan kenyamanan
hidup.
Allah akn marah kepada orang yang tidak mau
berkomuniksai denganNya, karena keengganan berdo’a adalah bukti ketakabburan
manusia dan nyata-nyata sebagai kesombongan dan kebodohan yanga akan mengakibatkan mendapat siksa, adzab dan
malpetaka. Dalam hadits qudsi dinyatakan bahwa: Allah berada di sisi hambanya
manakala hambanya mendekat satu jengkal, maka Allah akan mendekat satu depa,
apabila hambanya mendekat sambil berjalan, maka Allah akan mendekat kepada
hambanya sambil berlari, apabila hambanya mendekat sambil berlari, maka Allah
akan mendekat dengan yang lebih cepat dari itu
b. Do’a sebagai alat
mendekatkan dan menyandarkan diri kepada Allah
Kehidupan manusia yang lemah tidak mempunyai
daya dan kekuatan. Manusia mempunyai sifat suka berbuat salah, keliru dan lupa.
Ia ingin bahagia, tetapi tidak mengerti hakikat kebahagiaan itu.
Allah SWT sangat bijaksana dalam
perbuatanNya, berlaku adil dalam segala hukumNya. Allah telah enjadikan doa
sebagai sarana untuk mendekatkan dan menyandarkan diri manusia
kepadaNya.
Dalam Hadits Qudsi dinyatakan: Aku
(Allah) di sisi sangkaan hambaKu terhadaplKu, dan akan bersama dia ketika dia
mengingatKu, kalau dia mengingatKu kepada orang banyak, Aku mengingatkannya
kepada orang banyak pula malah yang lebih banyak daripadanya.
Demikian hebatnya fungsi do’a, sebagai sarana
mendekatkan dan menyandarkan diri kepladaNya, sehingga dengan do’a itu takdir
sesesorang dapat diubah, sebagaimana sabda Rosulullah SAW: “Tidak ada
yang menolak takdir kecuali do’a dan tidak bisa yang memanjangkan umur kecuali
kebaikan” (HR. Tirmidzi)
c. Do’a sebagai inti
ibadah
Doa adalah satu jenis ibadah. Segala ibadah
tidak ada yang tanpla do’a. Kita melaksanakan sholat dalam bacaannya terdapat
beberapa do’a begitu pula bentuk bentuk ibadah yang lain, sehingga
do’ammerupakan mobilisator atau penggerak ibadah-ibadah tersebut. Sabda
Rosulullah SAW: “Doa itu otak ibadah” (HR. Tirmidzi)
Dengan memohon berarti orang itu mengukur
kelemahan dirinya dan kekuasaan serta kasih sayang Allah
SWT.
3. Macam-Macam Do’a
a. Sesudah Sholat
1. Dari Dari
Muaz bin Jabal, bahwa Nabi SAW mengamanatkan kepadanya agar setiap selesai
sholat jangan sekali-sekali ketinggalan membaca:
“Ya Allah,
berilah aku bantuan dalam mengingatMu, bersyukur dan menyempurnakan ibadah
kepadaMu” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
2. Dari Mughirah bin Syu’bah, bahwa Rasulullah SAW
satiap selesai shalat fardhu selalu mengucapkan:
“Ya Allah
tiadalah yang dapat menahan apa-apa yang Kau berikan, tiadalah pula yang dapat
memberikan apa-apa yang Engkau ahan, dan tiadalah bermanfaat kepada orang-orang
yang mempunyai kebesaran-kebesaran itu. (HR. Ahmad, Bukhari danMuslim)
3. Abu Dawud dan Halim telah meriwayatkan bahwa Nai
SAW setiap selesai Shalat membaca:
“Ya Allah,
sehatkanlah tubuh jasmaniku, Ya Allah sehatkanlah pendengaranku, Ya Allah
sehatkanlah penglihatanku, Ya Allah akku berlindung padaMu dari siksa kubur,
tiada Tuhan melainkan Engkau.”
4. Ummu Salamah berkata bahwa Nabi SAW bila selesa
Shalat Subuh membaca:
“Ya Allah aku
mohon diberi ilmu yang bermanfaat, rezeki yang lapang dan amalan yang
diterima”
5. Mendo’akan Orangtua
“Ya Allah
ampunilah aku dan kedua orang ibu bapakku dan kasihanilah keduanya, sebagaimana
mereka mengasuhku waktu kecil.”
6. Berdo’a minta selamat dunia dan
akhirat
“Ya Allah
perbikilah bagiku agamaku, sedang ia Dzat pemelihara urusanku dan perbiaikilah
bagiku duniaku di sanalah tempat hidupku dan perbaikilah bagiku akhiratku yang
kepadanya tempat kembaliku dan jadikanlah maut untuk istirahat bagiku dari
tiap-tiap kejahatan” (HR. Muslim).
“Ya Allah ya
Tuhan kami, berikanlah kepada kamikebaikan di dunia dan di akhirat dan
peliharalah kami dari adzab neraka” (HR. Bukhori Muslim)
7. Do’a Syukur
“Segala puji
bagi Allah Tuhan semesta alam, aku memujiNya dan mensyukuriNya atas
nikmat-nikmatnya yang tidak terhitung banyaknya”
8. Do’a terhindar dari musibah
“Ya Allah
ttuplah auratku (aibku) dan amankanlah ketakutanku, Ya Allah peliharalah aku
dari kejahatan yang dapang dari hadapanku, dari belakangku, dari kananku, dari
kiriku, dan dari atasku: Aku berlindung dengan kebesaranMu dari tenggelam ke
dalam tanah dari bawahku.”
b. Doa ketika dalam kondisi kritis
1. Do’a
menghadapi perkara sulit
“Ya Allah
tiada kemudahan selain yang Engkau jadikan mudah dan Engkau dapat menjadikan
kesulitan menjadi mudah jika Engkau menghendaki.” (HR.Tirmidzi dan Hakim)
2. Do’a
menghadapi tekanan yang berat
Do’a dalam tulisan Arab
|
“Allah telah menentukan (segala sesuatu) dan
apa yang dikehendakiNya pasti berlaku” (HR. Muslim)
“Cukuplah
Allah sebagai penolongku dan Allah sebaik-baik pelindung” (HR. Abu Dawud)
3. Do’a
menghadapi Kedzoliman penguasa
“Tiada Tuhan
kecualli Allah, Mah Penyantun lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah, Tuhan segenap
tujuh langit dan Tuhan ‘arsy yang agung. Tiada Tuhan kecuali Engkau. Amat
perkasa perlindunganMu dan maha Agung pujianMu.
“Ya Allah
Tuhan pengatur tujuh langit, Tuhan pengatur ‘arsy yang agung, jadilah pelindung
bagi diriku,dari fulan bin fulan dan sekutu-sekutunya di antara
makhluk-makhlukMu, dan jangan seorangpun di antara mereka menganiayaku atau
berlaku durhaka. Maha Perkasa perlindunganMu dan maha Agung pujianMu; tidak ada Tuhan melainkan Engkau.”
(HR. Bukhari)
4. Do’a
menghadapi Teror
Do’a dalam tulisan Arab
|
Do’a dalam tulisan Arab
|
“Ya Allah,
sesungguhnya kami menyerahkan leher mereka kepada (kekuasaan)Mu dan kami
berlindung kepadaMu dari kejahatan-kejahatan mereka.” (HR. Abu Dawud dan
Nasa’i)
“Ya Allah
peliharalah diriku dari mereka sesuai dangan kehendakmu”(HR. Muslim)
5. Do’a
Tercekam rasa takut
“Aku
berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemurkaanNya,
siksaNya dan kejahatan hamba-hambaNya serta kejahatan-kejahatan setan dan
kedatangan mereka(kepadaku)” (HR. Ibnu Suni)
6. Do’a
menghadapi angin kencang
“Ya Allah aku
memohon kepadaMu kebaikannya dan aku berlindung kepadaMu dari keburukannya” (HR.
Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Ya Allah
sungguh aku memohon kepadaMu kebaikan
angin ini, kebaikan semua yang terkandung di dalamnya, daan kebaikan yang
dikirimkan bersamanya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan angin ini,
kejahatan yang terkandung di dalamnya, dan kejahatan yang dikirim bersamanya.”
(HR. Muslim)
7. Doa
menghadapi bencana banjir
“Ya Allah
turunkanlah air hujan di daerah sekitar kami, bukan hanya di tengah-tengah kami.
Ya Allah turunkanlah air hujan di perbukitan, daerah daerah kering,
palung-palung oase dan hutan-hutan resapan air (HR. Bukhari Muslim)
8. Doa
terancam kehancuran
“Dengan nama
Allah yang Maha belas kasih lagi maha pemurah,tidak ada daya dan tidak ada
kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah, Tuhan yang maha tinggi lagi Maha
Agung.” (HR. Ibnu Suni)
9. Do’a
Sakit
“Dengan
menyebut nama Allah (3x), Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari
keburukan yang aku temuidan aku khawatirkan (7x)” (HR. Muslim)
4.
Do’a-Do’a Istijabah
a. Dilihat dari segi
waktu
1. Pada pagi Hari Jum’at sebelum sholat
subuh.
“Barangsiapa pada hari Jum’at sebelum sholat Subuh mengucapkan: “Aku
memohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan kecuali Dia, Yang Maha Hidup, Maha
berdiri sendiri, dan aku bertaubat kepadaNya (3x)”, niscaya Allah Ta’ala akan
mengampuni dosa-dosanya, sekalipun sebanyak buih laut” (HR. Ibnu Suni)
2. Pada sepertiga malam atau dini hari menjelang
subuh
“Setiap malam Tuhan kami turun ke langit terdekat ketika tersisa
sepertiga malam terakhir, lalu firmanNya: “Barangsiapa memohon kepadaKu, niscaya
Aku kabulkan untuknya; barang siapa meminta kepadaKu, niscaya Aku beri dia; dan
barang siapa memohon kepadaKu, niscaya Aku ampuni dia. (HR. Bukhari dan
Muslim)
“Saat seseorang paling dekat dengan Tuhannya adalah pertengahan malam
terakhir. Jika kamu sanggup menjadi orang mengingat Allah Ta’ala pada saat itu,
maka lakkukanlah” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
3. Pada bulan suci Ramadhan, baik siang maupun
malam harinya atau saat berpuasa.
“Dari Abu Hurairah r.a.: sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: Pada bulan
Ramadhan, semua pintu syurga dibuka, semua pintu neraka ditutup, dan setan-setan
dibelenggu” (HR. Bukhari Muslim)
4. Pada 10 Hari pertama bulan Dzulhijjah
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi saw, sabdanya, “Tiada
hari-hari yang lebih dicintai oleh Allah untuk melakukan ibadah kepadaNya pada
waktu itu daripada 10 Hari bulan Dzulhijjah. Puasa yang dilakukan setiap hari
pada hari itu mendapat pahala yang sama dengan puasa satu tahun dan sholat malam
pada tiap-tiap malah pada hari itu sama dengan sholat malam pada malam Lailatul
Qadar” (HR.Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Baihaqi dengan sanad yang hasan)
5. Ketika dalam perjalanan
“Tiga macam do’a yang tidak diragukan lagi pasti dikabulkan, yaitu do’a
orang yang teraniaya, do’a musafir dan do’a ibu bapak kepada anaknya” (HR. Abu
Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
6. Pada Hari Arafah tanggal 9
Dzulhijjah
“Kebanyakan do’a Nabi saw pada hari Arafah ialah di tempat wukuf.
sabdanya: “Wahai Tuhan, bagiMulah segala puji sebagaimana yang kami katakan,
tetapi jauh lebih baik daripada yang kami atakan. Wahai Tuhan, sholatku, hajiku,
hidupku, dan matiku hanya kepadaMu, dan hanya kepadaMulah kami kembali dan hanya
milikMulah, wahai Tuhanku, semua peninggalanku. Wahai Tuhan, sesungguhnya kami
berlindung kepadaMu dari siksa kubur, rasa bimbang dalam hati, dan segala
kekacauan urusan (kubur) wahai Tuhan, aku berlindung kepadaMu dari segala
keburukan yagn dibawa oleh angin (HR.Tirmidzi)
7. Sesudah shalat Fardhu
“Dari Abu Umamah, ujarnya: Rasulullah saw ditanya orang: “Kapankah do’a
yang paling didengar (oleh Allah)?” Sabdanya: “Pada pertengahan akhir malam dan
sesudah selesai sholat-sholat wajib” (HR. Tirmidzi)
8. Antara Adzan dan Iqomah
“Dua waktu yang tidak tertolak (do’a) atau jarang sekali ditolak yaitu
ketika adzan dikumandangkan dan ketika perang berkecamuk dimana sebagian
menyerang sebagian lainnya.” (HR. Abu Dawud)
“Tidak akan ditolak do’a antara adzan dan iqomah.” (HR. Abu Dawud,
Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Suni)
9. Ketika melakukan sujud di dalam
sholat
“Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah SAW bersabda: Sedekat-dekat hamba
kepada Tuhan, ketika ia bersujud kepada Tuhan, maka banyak-banyaklah berdo’a di
dalam sujud itu” (HR. Muslim)
“Saat paling dekat seorang hamba dengan Tuhannya yaitu ketika dia sujud,
karena itu, perbanyaklah do’a pada saat itu.” (HR. Muslim)
“Adapun tentang ruku’, maka agungkanlah pada saat itu Tuhanmu; sedang
tentang sujud, maka bersunggah-sungguhlah berdo’a pada saat itu, karena sangat
patut dikabulkan untuk kamu sekalian” (HR. Muslim)
10. Ketika berbuka puasa
“Saya mendenganr Rasulullah saw
bersabda: Sungguh ketika berbuka, orang yagn berrpuasa mempunyai do’a yang tidak
akan ditolak” (HR. Ibnu Majah dan Ibnu Suni)
11. Ketika turun hujan
“Dari ‘Atha’, ujarnya: Abu Hurairah dahulu pernah berekata: Sesengguhnya
pintu-pintu langit dibuka ketika pasukan tempur di medan perang bergerak, dan
ketika hujan turun,serta ketika iqomah pada sholat wajib. Karena itu
perbanyaklah do’a pada saat itu.” (HR. Abu Dawud)
12. Ketika khatib duduk antara dua khutbah Sholat
Jum’at sampai Sholat selesai
“... Pada hari Jum’at ada saat yagn bila seorang muslim hadir dalam
sholat seraya meminta kepada Allah sesuatu bertepatan dengan saat itu, pasti ia
akan diberi”, dan Rasulullah memberi isyarat dengan tangannya yang menyatakan
bahwa waktu tersebut sangat singkat.” (HR. Bukhari Muslim)
13. Saat Lailatul Qadar
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. dan
tahukanh kaku malam kemuliaan itu? malam kemuliaan itu lebih baik daripada
seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malikat jibril dengan
izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. malam itu penuh kesejahteraan sampai
terbit faajar (QS. Al-Qadar (97) : 1-5)
14. Ketika perang berkecamuk
“Dua waktu yang tidak ditolak (do’a) atau jarang sekali ditolak, yaitu
ketika adzan dan ketika terjadi perang, pada saat perang berkecamuk antara satu
dengan lainnya” (HR. Abu Dawud)
b. Dilihat dari segi tempat dan kondisi
1. Berdo’a di Masjidil Haram
“Sholat apa saja di Masjidil Haram pahalanya 100.000 kali sholat di
tempat lain, dan sholat apa saja di masjidku ini (Masid Nabawi) Pahalanya 1000
kali, sedang sholat apa saja di Baitul Maqdis pahalanya 500 kali.” (HR.
Thabrani)
2. Berdo’a di Masjid Nabawi Madinah
Al-Munawarah
“Satu sholat di masjidku ini lebih baik 1000 kali daripada sholat di
tempat lain, kecuali Masjidil Haram (HR. Bukhari Muslim)
3. Di Masjidil Aqsha
“Maha suci Allah yang telah memergikan hambanya kepada malam hari dari
Masjidil Haram ke Masjidih Aqsha, yang kami berkahi sekelilingnya untuk kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari ayat-ayat kami” (QS. Al-Israa’ (17) : 1)
4. Berdo’a di padang ‘Arafah
“Dari hadits riwayat Anas, ujarnya: Saya mendengar Rosulullah saw
bersabda: sesungguhnya Allah melongok orang-orang yang berada di Arafah seraya
membanggakan mereka kepada para malaikat, FirmanNya: Whai para malaikatKu,
lihatlah hamba-hambaKu yang kusut rambutnya lagi penuhdebu. Mereka datang
kepadaKu dari segenap penjuru yang jauh.
Aku persaksikan kepada kamu sekalian bahwa Aku memperkenankan do’a mereka; Aku
penuhi harapan-harapan mereka; Aku berikankepada orang-orang yangbaik di antara
mereka pengampunan-pengampunan dosa orang-orang yang berbuat dosa; Aku berikan
kepada orang-orang baik dari mereka apa yang mereka minta dariKu, kecuali urusan
sesamam mereka. Apabila orang-orang itu itu telahturun ke tempat berkumpul,
berhenti, dan kembali dengan penuh harapan dan mengajukan permohonan kepada
Allah Ta’ala, maka FirmanNya: Wahai malakat-malaikatKu, hambaKu telah berkumpul,
lalu mereka kembali dengan pengharapan dan permohonan. Maka Aku persaksikan
kepadamu bahwa Aku memperkenankan do’a dan Aku penuhi harapan-harapan mereka dan
Aku berikan ampunan bagi mereka yang berdosa, karena plermohonan mereka yang
berbuat baik; danAku berikan kepada mereka yang berbuat baik semua yang mereka
minta kepadaKu dan Aku jamin kepada mereka persoalan-persoalan yang terjadi
antara mereka. (HR. Abu Ya’la)
5. Di medan perang
“Carilah (tempat dan atau waktu) mustajab do’a, yaitu pada saat bertemu
musuh di medan perang, ketika iqamah sholat dikumandangkan, dan ketika turun
hujan. (HR. Syafi’i)
6. Do’a dalam keadaan
teraniaya
“Tiga golongan orang yang do’anya tidak akan ditolak, yaitu orang yang
tengah berpuasa sampai berbuka, imam yang adil, dan orang yang teraniaya (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Majah)
7. Do’a orang tua kepada anaknya
“Tiga macam do’a yang tidak diragukan lagi pasti dikabulkan, yatiu do’a
yang teraniaya, do’a musafir, dan do’a ibu bapak untuk anaknya.” (HR. Abu Dawud,
Tirmidzi dan Ibnu Majah)
8. Do’a Seorang pemimpin yang adil
“Tiga golongan orang yang do’anya tidak akan ditolak, yaitu orang yang
tengah berpuasa sampai berbuka, imam yang adil, dan orang yang teraniaya (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Majah)
9. Do’a orang yang selalu sholat wajib berjamaah
di Masjid
“Masjid adalah rumah bagi setiap orang yang bertakwa, Allah memberikan
jaminan kepada orang-orang yang menjadikan masjid sebagai rumahnya, bahwa ia
akan diberi kelapangan dan rahmat serta sukses melewati shirotul mustaqiim
menuju keridhoan Allah, yakni surga (HR. Thabrani dan Bazzar)
10. Do’a orang yang berpuasa
“Tiga golongan orang yang do’anya tidak akan ditolak, yaitu orang yang
tengah berpuasa sampai berbuka, imam yang adil, dan orang yang teraniaya (HR.
Tirmidzi dan Ibnu Majah)
11. Do’a orang yangsedang ‘Umrah atau
Haji
“Dari Abu Hurairah ra., sesungguhnya Rosulullah saw bersabda, satu ‘umroh
ke’umroh berikutnya menjadi penebus dosa antara waktu tersebut; dan haji yang
mabrur tiada lain balasannya adalah surga.” (HR. Malik, Bukhari, Muslim,
Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah,dan Asbahani)
12. Do’a orang yang mengasuh anak
yatim
“Apakah engkau senag bila hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu dapat
tercapai? Kasih sayangilah anak yatim, eluslah kepalanya, berilah ia makan dari
makananmu, niscaya hatimu menjadi lunak dan keperluanmu terpenuhi.” (HR.
Thabrani, dari Abu Darda’)
13. Do’a orang yang membalas kebaikan yangtidak
dapat dibalasnya dengan harta
“Dan barang siapa berbuat suatu kebaikan kepada kalian, maka balaslahdia,
dan kalian tidak menemukan apa yang kaliandapat balaskan untuk nya, maka
berdo’alah untuknya hingga kalian melihat bahwa kalian kalian benar-benar telah
membalasnya. (HR. Tirmidzi)
14. Do’a anak yatim yang
ditelantarkan
“Dan darinya pula, Hadts (yang diriwayatkan oleh Sa’ad bin Abi Waqash ra.
yagn telah tersebut dalam pasal berlaku lunak kepada anak yatim. Dan sabda Nabi
saw: Hai Abu Bakr, jika enkau membuat murka mereka, sungguh berarti mereka
engkau telah membuat murka Tuhanmu” (HR. Muslim)
15. Do’a orang yang berperang di jalan
Allah
“Sunggah Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalanNya dengan
berbaris teratur seolah-olah mereka itu sebuah banguanan yang tersusun kokoh”
(QS. Ash-Shaff (61) : 4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar